Senin, 24 April 2017

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV

Macam-Macam Media untuk Beriklan di Internet

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV
 Toko online

Hampir setiap hari iklan teman-teman muncul di beranda Facebook saya, belum termasuk iklan orang lain dan iklan yang dipromosikan oleh Facebook sendiri. Begitupun Twitter, Instagram, dan media sosial lain. Ada yang menjual barang sendiri, ada yang barang orang lain, ada juga yang menjual jasa. Media yang sebenarnya untuk jejaring pertemanan menjadi semakin kabur maknanya, menjadi media jualan. 

Tak ketinggalan pula blog, toko online, e-commerce, webinar, dan lainnya. Semua ini merupakan cara-cara beriklan melalui internet yang sering ditemui.


Orang Indonesia Mulai Beralih ke Belanja Online

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV
Belanja online

Di zaman kemajuan teknologi seperti ini banyak orang yang sudah lekat dengan internet (gadgetnya). Berdasarkan Riset yang dilakukan oleh Google dan Temasek, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet tercepat di dunia. Selama 2015-2020 proyeksi pertumbuhan rerata tahunan (CAGR) Indonesia dalam angka berada pada posisi 19 persen. 

Seiring dengan itu, jumlah konsumen online di Indonesia ikut meningkat. Terutama generasi Z (Gen Z) yang lebih menyukai belanja online. Hasil riset dari eMarketer pada 2016 memperkirakan akan adanya kenaikan konsumen online dari 7,9 juta orang di tahun sebelumnya menjadi 8,6 juta di tahun ini. Dengan jumlah populasi penduduk terbesar di ASEAN dan volume pasar yang sangat besar, Indonesia dapat menjadi pasar e-commerce yang sangat menjanjikan. 


Apa yang Biasa Dibeli Online?

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV
Produk pakaian
 
Barangkali ada yang kemudian bertanya-tanya, apa sih yang biasa dibeli orang Indonesia via internet?
Kalau mengacu pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 12-14 Desember tahun lalu, produk fashion-lah jawabannya. Disusul dengan gadget dan produk elektronik. 

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV

Belanja

 Di luar Harbolnas, PwC Indonesia dalam survey yang bertajuk Total Retail Survey 2017, menyebutkan bahwa 59 persen konsumen lebih memilih belanja ke toko online untuk produk jenis buku, musik, film, dan video games. Sedangkan untuk belanja berbasis internet masih didominasi oleh produk jenis pakaian, yaitu sebesar 53 persen.


Persaingan antara Iklan Internet dengan Iklan Media Cetak 

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV

Media cetak dan elektronik

Dengan beralihnya belanja konsumen ke media online, terdapat tren penurunan iklan di media cetak. Pendapatan iklan majalah telah susut 42,8 persen sepanjang 2007-2015 dan 15,8 persen dari 2015-2016. Sementara iklan koran menurun sebesar 4,5 persen dari 2015-2016. Hal ini menyebabkan beberapa media cetak mengalami kebangkrutan.


Belanja Iklan Koran, Majalah dan Tabloid 2011-2016

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV

Sebaliknya, kabar gembira datang dari iklan internet (digital). Berdasarkan data statistik dari Magna Global, sejak 2007 hingga 2015, pendapatan iklan digital telah tumbuh 238,7 persen atau rata-rata sebesar 16,7 persen per tahun.


Banyak Usaha Merambah Online

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV
 Internet marketing

Sumber: http://maxpixel.freegreatpicture.com/Internet-Marketing-Digital-Marketing-Online-Marketing-1792474


Melihat tren digital yang semakin meningkat, usaha-usaha berbasis offline mulai merambah online. Misalnya usaha ritel. Seperti yang dilansir Bisnis Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan sebenarnya 60-70 persen dari sekitar 600 anggota asosiasi sedang bersiap melakukan konversi ke penjualan online. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai beroperasi. 

Demikian pula UMKM, didorong untuk mampu memanfaatkan e-commerce.


Menuju Negara Ekonomi Digital Terbesar Se-Asia Tenggara

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV


“Teknologi digital merevolusi bagaimana bisnis dilakukan dengan kecepatan yang tak terduga.” 
(Sacchin Mittal)


Ingin menyusul sukses Amerika Serikat (AS) dan Cina sebagai negara berpendapatan besar dari bisnis online, Presiden Joko Widodo menetapkan suatu visi ekonomi digital. Visi tersebut adalah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada 2020. Ia dipandang potensial di sektor ini karena populasi dan Produk Domestik Bruto (PDB)-nya merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Kecepatan internetnya pun sudah mulai meningkat, selain juga pengguna telepon seluler dan intenet-nya yang terus meningkat. Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan, pada 2020 nanti transaksi online bisa mencapai US$ 130 miliar. Target yang masih sangat jauh dari hasil statistik Indonesia 2016 yang masih berada pada US$ 20 miliar.


Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV


Untuk mendukung tercapainya visi tersebut diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Meluncurkan Paket Kebijakan ke-14 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-commerce).

2. Memperbaiki infrastruktur, terutama dalam sektor digital.

Misalnya: meningkatkan kecepatan internet.

3. Pemerintah dan perusahaan harus mengeluarkan regulasi yang mendukung digitalisasi.

4. Meningkatkan kontribusi bisnis di sektor digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

5. Perusahaan-perusahaan digital harus memberikan kesan terbaik kepada konsumen dalam menggunakan jasanya.

6. Cyber security, yaitu pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama dalam memberikan keamanan bagi transaksi yang dilakukan.
7. Menghubungkan online dengan offline, misalnya penjual online menyiapkan tempat bagi konsumen untuk mengambil barangnya secara langsung.
8. Perusahaan harus menggunakan analisis berbasis data untuk menentukan kebutuhan, perilaku, dan keinginan konsumen.

Kesemua terobosan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visinya.

Kemudian timbul pertanyaan, jika iklan media cetak bisa kalah oleh iklan internet, bagaimana dengan nasib iklan TV?
 
Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV


Bagaimana Nasib Iklan Televisi?


Berbeda dengan iklan media cetak yang mulai kalah dari iklan digital, iklan televisi masih belum terkalahkan. TV masih menjadi pilihan utama bagi produsen karena dianggap paling representatif dan lebih tepat sasaran. Data dari Nielsen advertising services malah menunjukkan bahwa belanja iklan televisi pada tahun 2016 tumbuh sebesar 22 persen. Perusahaan yang sama juga menunjukkan bahwa porsi belanja iklan di 15 stasiun televisi nasional pada 2015 mencapai 72, 23 persen dari total iklan media.

Belanja Iklan Televisi, Koran, Majalah dan Tabloid 2010-2016

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV


Belanja Iklan Media 2011-2015

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV
               
Magna Global dalam risetnya pun menunjukkan hasil serupa. Pendapatan iklan internet saat ini (US$ 160 miliar) masih berada di bawah iklan televisi (US$ 209 miliar). Namun, Magna Global memprediksi bahwa pada tahun ini posisinya bisa saja terbalik. Iklan digital bakal menggeser iklan televisi.


Pertumbuhan Iklan Internet 2007-2015

Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat, Iklan Internet Siap Bersaing dengan Iklan TV


Agaknya, prediksi dari Magna Global tidak berlebihan. Apalagi pemerintah sudah berambisi besar untuk membawa Indonesia menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara, disertai dengan berbagai terobosannya. Iklan TV harus tetap waspada. Jika tidak, siap-siap saja kalah dalam persaingan.


Sumber:

http://katadata.co.id/
http://databoks.katadata.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar